23.1.23

Gunung Andong

Gunung Andong yang terletak di Kabupaten Magelang memiliki ketinggian 1726 MDPL. Gunung ini tidak terlalu tinggi didaki dari basecamp sehingga diminati oleh para pendaki pemula. Umumnya mereka mendaki naik-turun (tektok) atau camping di puncak untuk menyaksikan sunrise. Ada tiga basecamp resmi, yaitu Sawit, Pendem, dan Gogik. Hari Sabtu, 21 Januari 2023 saya bersama istri naik ke Gunung Andong melalui Sawit. Kami berangkat dari kota Magelang pada pukul 7 pagi mengendarai sepeda motor matic dengan waktu tempuh sekira 1 jam. Jalanan berkelok, seringkali menanjak dan menurun, namun lalu lintas saat itu cukup lancar. Sesampai Pasar Ngablak, belok kiri menuju basecamp mengikuti papan penunjuk arah. Sesampai di camp, kita mesti membayar registrasi dahulu berupa tiket tanda masuk dan parkir kendaraan. Tidak lama kemudian setelah mengecek barang dan membeli persediaan air minum kami naik.

Hari itu diperkirakan mendung dan bakal turun hujan pada jam 11 pagi, tetapi ternyata cuaca sangat cerah. Jalanan menuju gapura masuk ke gunung sudah tertata rapi dan baik, bahkan dari gapura menuju ke warung atau tempat peristirahatan pertama juga sudah disemen. Barulah selepas warung jalan sedikit natural meskipun sebagian track memang sudah tertata dengan baik. Jalur Sawit merupakan jalur terpendek dan cukup memudahkan. Namun menjelang pos 1 jalur terpisah menjadi 2; jalur lama dan baru. Jalur lama lebih pendek tapi cukup menanjak sedangkan jalur baru cukup landai, agak panjang, track sempit dan kadang terdapat tanjakan terjal. Kami memilih naik dari jalur lama. Untuk mengetahui jalur pendakian di Gunung Andong dapat diklik pada tautan berikut "3 Jalur Pendakian Gunung Andong".


Meskipun termasuk jalur yang cepat, karena saya sudah kurang lebih 7 tahun tidak naik gunung, maka ngos-ngosan juga. Kami berdua seringkali istirahat sebentar setelah beberapa langkah. Dengan jalan seperti kura-kura ini, kami sampai di puncak dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam. Ada 3 puncak, yaitu Puncak Makam, Puncak Andong, dan Puncak Alap-alap. Kami hanya di puncak Andong karena cita-cita mulia sejak pertama melangkah adalah makan mie instan di warung yang berada di sekitar puncak. Benar saja, selepas kami ambil gambar dan sedikit santai di puncak, kami langsung menuju warung untuk makan mie rebus, tempe mendoan, dan sedikit nasi.

Cuaca memang cerah tetapi kabut seringkali singgah dan kami memutuskan untuk turun, setelah cukup puas menyaksikan pemandangan dari puncak, melalui jalur baru. Track di jalur baru lebih sempit dan terkadang curam tetapi memliki ruang terbuka dengan pemandangan yang bagus serta angin berlimpah. Karena itu pula kami turun pelan-pelan sekali. Terkadang berhenti di spot-spot yang kami anggap menarik baik untuk diambil gambarnya atau hanya sekedar dinikmati dengan mata terbuka. Waktu tempuh untuk turun kira-kira 1,5 jam dengan kondisi kaki yang lumayan pegal. Sampai lagi di basecamp, kami tidak istirahat langsung tancap gas balik menuju kota Magelang. 

Gunung Andong menurut kami sangat bagus, mudah untuk didaki, tersedia warung di dekat puncak sehingga tidak perlu bawa banyak bekal, ruang terbuka untuk camping cukup luas, tersedia toilet sederhana, pemandangan sangat indah karena bisa melihat Merapi, Merbabu, dan Telomoyo, tersedia jasa kuli panggul dan peralatan camping, dan yang terpenting dapat dijadikan sebagai pengalaman naik gunung bagi yang belum pernah. (**) 

No comments:

Post a Comment

Tegal, Semarang, Solo, dan Tahun Baru

  Liburan akhir tahun 2023, kami lalui dengan melakukan perjalanan kereta api dari Jogja menuju Tegal lanjut Semarang terus ke Solo dan kemb...