Sampai di Gili Trawangan hujan turun dan banyak jalan tergenang air sehingga riskan untuk berjalan kaki. Karena itu dari pelabuhan kami naik cidomo seharga Rp. 100.000, menuju hotel Gili Ocean Club tempat kami menginap. Sesampai di penginapan tidak banyak yang kami kerjakan selain hanya menata barang bawaan, makan malam di hotel dan langsung tidur. Keesokan harinya kami sarapan di cafe pinggir pantai yang banyak berjejer. Pada saat sarapan kami sekalian memesan paket snorkeling untuk keesokan harinya. Sepanjang hari itu kamu habiskan untuk bersepeda keliling pulau. Di Gili Trawangan banyak penyewaan sepeda dan harganya cukup murah yaitu Rp. 50.000 untuk sehari.
Pagi harinya jam 10.00 kami mulai mengikuti agenda snorkeling dan islands hoping dengan harga per paket Rp. 150.000 untuk join tour. Banyak agen menawarkan paket wisata ini dengan harga yang sama. Untuk private tour mereka menawarkan harga Rp. 750.000. Snorkeling dimulai di dekat pulau Gili Meno untuk menyaksikan gugusan patung di bawah laut. Berikutnya menuju ke spot kura-kura. Dalam perjalanan kami memang bisa menyaksikan kura-kura berenang. Setelah itu kami diarahkan untuk menuju ke taman ikan yang berdekatan dengan pulau Gili Air sekaligus setelah itu kami makan siang di pulau tersebut. Sehabis makan siang, snorkeling berlanjut ke spot bangkai kapal dan karang biru sebelum akhirnya kembali merapat ke Gili Trawangan. Secara umum, paket snorkeling menyenangkan dan menghibur dengan harga terjangkau. Peralatan snorkeling sudah disediakan dan kru perahu banyak membantu. Cuma sayangnya, bagi saya, perairannya cukup dalam dan arusnya lumayan deras jadi butuh usaha untuk berenang menuju spot yang diinginkan. Selepas snorkeling waktu kami habiskan untuk bersanti di pinggir pantai hingga malam menjelang.
Hari terakhir di Gili kami gunakan waktu santai dengan kembali menyewa sepeda. Saya gunakan waktu untuk menyusuri tengah pulau dan berhenti di cafe Hellocapitano untuk mengetik dan edit video. Istri dan keponakan saya kembali menyusuri pantai dengan sepeda dan berwisata kuliner. Menjelang sore, kami bertemu dan kembali berburu sunset. Kali ini kami benar-benar menuju sisi barat dan stay di Window Bar. Sore itu, langit cerah sehingga proses matahari tenggelam terlihat sangat jelas. Menjelang malam kami kembali ke penginapan sambil tak lupa makan malam dahulu di night market. Pagi harinya tiba waktu kami meninggalkan Gili. Cidomo menjemput, mengantar kami ke pelabuhan. Menunggu sebentar, private boat yang telah kami sewa datang, mengantar kami ke teluk Nara di mana sopir sudah menunggu untuk mengantar kami ke bandara. Dari Lombok kami terbang ke Surabaya dan lanjut menggunakan kereta api ke Jogja. Menurut kami Gili Trawangan sangat menarik untuk dikunjungi dan sangat pas bagi orang yang benar-benar ingin meluangkan waktu menghindar dari keramaian kota.(**)
Giki trawangan memang terbaik
ReplyDelete