Setelah waktu cukup kami kembali ke hotel, mendapatkan kamar, istirahat sebentar, dan lanjut untuk renang. Kolam tidak begitu luas, tetapi sore itu hanya kami berempat yang berenang sehingga serasa seperti kolam renang keluarga. Tak begitu lama, kami kembali rehat. Pada jam 6 petang kami menuju warung Kepala Kambing Bakar Bu Darti yang legend itu. Sayang keponakan saya tidak begitu suka, namun mereka mencoba mencicipinya juga. Kepala kambing bakar yang disajikan di hot plate memang rasanya khas, ditambah sambal kecap yang dibuat dadakan menjadi klop. Dari warung ini kemudian kami jalan kaki di sekitaran Alun-alun Kota Tegal yang malam itu menggelar pasar malam. Riuh suasana, banyak pedagang, pengunjung, pengamen, dan orang-orang yang mungkin sekedar mencari hiburan. Di sini kita bisa sewa sepeda listrik, otoped, dan juga berkeliling naik kendaraan berlampu hias dengan harga antara 40-50 ribu Rupiah. Kami malam itu mencoba berkeliling dengan kendaraan hias tersebut dan bernyanyi-nyanyi lagu anak-anak sesuai karaoke yang diatur oleh pengemudi. Setelah merasa cukup, kami kembali ke hotel untuk rehat.