17.3.23

Naik Motor Keliling Nusa Penida

Jumat 17 Maret 2023 saya dan istri pergi ke Nusa Penida untuk sehari semalam. Kami berangkat pada pukul 08.00 menggunakan kapal boat Idola Ekspress dari pelabuhan Sanur. Pagi itu kapal agak terlambat berangkat tetapi begitu lepas dari pelabuhan langsung ngebut dan kami tiba di pelabuhan Banjar Nyuh pada pukul 09.30. Rencana semula mau mencari makan, karena makanan yang ada di pelabuhan kurang menarik, maka langsung saja sewa motor seharga Rp. 100.000,- untuk 24 jam. Rencananya memang kami mau bermotor keililing Nusa Penida. Begitu dapat sewaan motror matic, kami langsung menuju homestay Road Beach untuk sekedar menitipkan tas punggung karena kami tahu bahwa pada jam itu belum bisa check in. Ternyata kami hanya diminta menunggu sekitar 15 menit karena kamar sedang disiapkan. Setelah itu diperbolehkan masuk dan diberi kunci. Wah, homestay ini asyik karena berbentuk cottage dan pintu langsung berhadapan dengan pantai. Kami menikmati suasana homestay sebentar sebelum melanjutkan perjalanan.

Tujuan pertama kami adalah Diamond Beach yang terletak di sebelah timur. Namun sebelum itu kami perlu mengisi bensin dan perut. Perjalanan memerlukan waktu kurang lebih 1 jam dengan kecepatan sedang. Jalan menuju Diamond Beach menyusuri pinggir pantai dengan pemandangan yang luar biasa. Meskipun udara panas namun semilir angin terus berhembus. Selepas itu jalan berbelok melewati perbukitan yang juga tidak kalah indahnya. Kanan-kiri pepohonan sehingga panas matahari tidak langsung menyengat kulit. Jalan naik-turun, berkelok tajam dan terkadang berlubang. Ukuran jalan tidak terlalu lebar sehingga ketika berpapasan dengan mobil harus benar-benar minggir. Dengan bantuan GPS kami akhirnya sampai dan untuk masuk mesti membayar parkir Rp. 5000,- dan tiket masuk Rp. 25.000,- per orang. Rupanya pantai ini bersebelahan dengan Pantai Atuh. Kedua pantai ini sangat menarik dan kita mesti menuruni tangga alami untuk sampai ke bibir pantai.

Namun kami tidak turun, hanya menyaksikan keindahan 2 pantai tersebut dari atas tebing. Perjalanan berikutnya kami menuju ke Kelingking Beach yang berada di sebelah barat. Perjalanan lumayan jauh namun selalu menyajikan pemandangan yang memukau. Kami terpaksa berhenti di tengah jalan karena turun hujan dan kami tidak membawa jas hujan. Kelingking Beach terletak bersebelahan dengan Paluang Cliff. Pemandangan di sini tidak kalah eloknya. Tebing berbentuk jari atau kepala T-Rex menjadi primadona. Terdapat tangga turun menuju pantai dan punggung tebing. Namun sekali lagi kami tidak turun, cukup menikmati pemandangan dari atas saja. Berbeda dengan Diamond Beach, di Kelingking banyak terdapat warung sehingga kami memesan makanan ringan dan minuman di sini. Uniknya, di Kelingking kita tidak dimintai tiket masuk selain biaya parkir motor Rp. 5000,- saja. Bagi penggemar foto, banyak spot menarik di sini dan memang sebagian besar pengunjung ingin berfoto dengan latar tebing Kelingking yang menjorok ke laut. 

Berikutnya adalah perjalanan menuju ke Angel`s Billabong dan Broken Beach yang juga terletak bersebelahan. Kondisi jalan ketika hendak sampai ke lokasi masih kurang bagus karena belum beraspal tetapi justru menyenangkan namun mesti hati-hati berkendara. Pengunjung bisa parkir di dekat Broken Beach atau Angle`s Billabong. Karena kami kurang tahu, maka sekedar mengikuti jalan yang akhirnya malah sampai ke sebuah resto. Di jalan simpang ke kiri sebelum resto merupakan lokasi parkir yang sesungguhnya. Bayar parkir juga Rp. 5000,- dan tidak ada biaya tiket masuk. Dari atas parkiran kami turun menuju billabong yang merupakan rekahan karang membentuk cerukan berisi air hingga menyerupai kolam renang alami. Sesungguhnya pengunjung dilarang mandi atau renang karena ombak besar di ujung rekahan terkadang sangat besar dan bisa menyeret ke lautan. Namun tetap saja ada turis yang berenang di situ dengan pengawasan tour guide. Dari sini kami jalan menuju ke Broken Beach, namun karena hujan terpaksa berhenti di warung sambil pesan minum dan mie rebus. Begitu hujan reda kami ke Broken Beach, karang berlubang besar yang di bawahnya adalah laut dan sedikit pantai. Air laut datang dari lobang lain di bagian sisi. Sungguh pemandangan yang menarik. Setelah cukup puas mengambil gambar dari berbagai sisi kami lanjutkan perjalanan.

Sebenarnya kami masih mau ke Crystal Bay untuk menyaksikan sunset. Namun karena cuaca mendung dan energi sudah lumayan terkuras kami putuskan kembali ke homestay yang juga berhadapan dengan pantai. Total waktu yang kami habiskan untuk wisata bermotor ini sekitar 7 jam, lumayan lama juga. Sesampai di homestay kami istirahat sebentar sebelum kemudian memutuskan untuk pijat seluruh badan, karena ternyata cukup capek dan pegal dan setelah itu makan malam. Justru yang sebaliknya terjadi, kami makan malam dulu baru kemudian pijat. Cukup melegakan meskipun perut dalam kondisi penuh. Malam itu kami dapat tidur lumayan nyenyak. Sebenarnya masih banyak lokasi wisata yang belum dikunjungi, tetapi waktu sehari tidaklah cukup. Esok harinya kami mesti kembali menyeberang ke Sanur dengan menggunakan kapal yang sama sambil berharap kapan-kapan bisa datang kembali ke Nusa Penida.  (#)

No comments:

Post a Comment

Tegal, Semarang, Solo, dan Tahun Baru

  Liburan akhir tahun 2023, kami lalui dengan melakukan perjalanan kereta api dari Jogja menuju Tegal lanjut Semarang terus ke Solo dan kemb...