8.5.23

Singapura: Jalan dan Kulineran

Saya dan istri mengantarkan keponakan ke Singapura pada 8 Mei 2023. Tujuan kami sederhana yaitu jalan-jalan dan kulineran, sekedar memberi pengalaman pada ponakan. Kami mendarat di Terminal 4 Changi Airport dengan penerbangan Airasia Indonesia. Setelah selesai urusan imigrasi kami langsung membeli kartu Singapore Tourist Pass dengan durasi 3 hari. Kartu ini akan memberikan kenyamanan menggunakan transportasi publik tanpa batas selama durasi masih berlaku. Berikutnya, sebelum ke kota kami menumpang free shuttle bus ke Terminal 1 dengan tujuan melihat Jewel, atraksi air terjun buatan. Lokasinya berada di seberang terminal keberangkatan. Untuk mendukung pemandangan, taman dengan beragam jenis pepohonan dibangun mengitari area turunnya air. Sementara itu, di salah satu sisi, melintang rel kereta komuter penghubung antarterminal. Dari lantai 1, pengunjung dapat menyaksikan kereta melewati sisi luar air terjun dengan sangat jelas. Kombinasi antara air terjun, taman melingkar dan kereta api memberi pengalaman visual yang cukup menakjubkan selayaknya menyaksikan film futuristik. Jewel sendiri menyajikan beberapa atraksi tambahan berbayar seperti walking net, bouncing net, mirror maze dan lain sebagainya. Selain itu, di sekitar air terjun juga banyak toko, cafe, dan food bazaar yang terbagi dalam beberapa lantai. Di sini kami memilih food republic dan makan hotpot dengan sayur dan daging yang dapat dipilih sendiri serta roti isi di gerai Subway.

Setelah cukup puas, kami melanjutkan perjalanan menuju ke kota dengan menggunakan MRT dari Terminal 3 yang dapat dijangkau dengan jalan kaki saja dari Jewel. Tujuan kami di kota adalah ikon Singapura yaitu patung Merlion serta jajan es krim roti yang khas di sekitar jembatan dekat Hotel Fullerton. Tidak terlalu lama kami menuju Spacepod@lavender tempat kami menginap. Setelah check in kami semua langsung istirahat, tiduran sebentar. Sore hari kami lanjut menuju Bugis Street, membeli gantungan kunci, anggur, blueberry, dan makan sop iga. Tak lama kemudian menuju Chinatown  mengunakan MRT line DT dan mencicipi durian musang king lalu lanjut ke Little India membeli nasi ayam biryani dan prata di rumah makan Al-Abu (Jamal). Selepas itu menuju Mustafa Center untuk belanja beberapa coklat dan makanan kecil sebelum kembali pulang menuju hotel pada pukul 11 malam.

Hari kedua kami bangun agak siangan karena hari pertama yang cukup melelahkan. Sarapan pagi, kami lakukan di stasiun Lavender dengan membeli Nam Kee Pau dan Old Chang Kee serta air mineral. Pada hari ini kami pergi ke Sentosa dan mengeksplorasi sekitaran pantai Siloso. Selain jalan kaki kami juga memanfaatkan tranpsortasi gratis seputaran pantai. Tidak banyak yang kami lakukan selain jalan-jalan dan melihat-lihat pemandangan pantai serta istri dan keponakan main Skyline Luge. Di sini kami makan nasi goreng dan fish & chip sepesial ala Siloso Beach Resort. Rasa makanan enak dan porsinya besar. Selepas itu kami menikmati kopi dan tart di Baristart Coffee yang terletak di depan resort. Berikutnya, dari pantai kami naik kereta menuju Universal Studio, tetapi sayang sepertinya sedang diperbaiki mulai dari stasiun Imbiah Sentosa. Tidak terlalu lama, hanya sekedar mengambil beberapa foto dan membeli es krim, kami menuju Vivocity. Karena tidak ada rencana dan tujuan pasti kami justru kembali ke Jewel. Di ini kami mencoba naik kereta dari terminal 3 ke terminal 2, melewati air terjun, bolak-balik. Merasakan pemandangan yang berbeda dibanding menyaksikan air terjun dari bawah. Kami berlama-lama di sini karena senang dengan pemandangannya. Tidak lupa kembali hunting makanan di food republic yang kali ini kami memesan hotpot beda gerai dan nasi ayam steam. Perjalanan hari kedua kami habiskan di Jewel dan sekira jam 10 malam kami kembali naik kereta menuju hotel. 

Pada hari ketiga, kami bangun agak pagian dan sarapan di Kopi Tiam dekat stasiun Lavender. Saya makan Pho, istri saya tetap memilih Pau dan keponakan saya juga tetap Old Chang Kee. Untuk minum kami mencoba teh dan kopi tarik. Saat sarapan ini kami sedikit berbincang mengenai rencana jalan-jalan yang akhirnya diputuskan untuk mencoba semua line MRT. Tujuan pertama adalah ke ujung jalur EW yaitu Tuas Link. Dari Lavender kami harus melewati 22 stasiun, lumayan jauh. Namun pada praktiknya, di tengah perjalanan saya memutuskan berhenti di Chinese Garden untuk melihat-lihat taman. Namun sayang pintu taman ditutup karena sedang ada perbaikan. Akhinya kami hanya membeli air minum dan lanjut lagi ke Tuas Link. Perjalanan ini mengasyikkan karena dari kereta kita bisa melihat perubahan pemandangan mulai dari kota, flat dan apartemen tempat tinggal penduduk, pabrik hingga sampai dermaga angkutan barang. Sampai ujung stasiun kami tidak keluar kereta dan lanjut balik menuju ke stasiun Jurong East. Di sini kami pindah jalur kereta NS melewati 6 stasiun dengan tujuan
 Woodland untuk kulineran. Di sini kami makan nasi lemak dan semur daging 3 kombinasi. 

Perjalanan berikutnya kami lanjutkan dengan MRT line TE menuju ke Outram Park dan kemudian berganti line NE menuju Clarke Quay. Di sini kami jalan-jalan, membeli snack, minuman ringan dan rehat sebentar. Banyak bagian di area ini yang juga sedang dibenahi sehingga masih banyak cafe dan atraksi yang belum buka. Begitu penat sudah sedikit hilang, kami lanjut perjalanan menuju Orchard. Pertama kami ambil line NE menuju Seranggon kemudian ganti line CC menuju Bishan dan ganti lagi line NS menuju Orchard. Tujuan kami pertama adalah toko buku Kinokuniya di Takashimaya. Setelah mencari-cari buku yang tidak kunjung ketemu kami melangkah ke ION Orchard dan kulineran di Food Opera. Di sini saya membeli soup sayur, istri saya makan ayam Hainan, dan keponakan saya menjajal Li Xin Teochew Fishball Noodle yang lagi viral itu. Setelah kenyang tujuan terakhir kami adalah Gardens by the Bay melalui line NS ke Marina Bay dan sambung line TE. Sisa waktu malam kami habiskan di sini dengan mengambil banyak foto. Pulangnya kami lewat selasar Marina Bay Sands, ambil line DT menuju Bugis dan ganti line EW ke hotel. Malam itu kami packing dan segera tidur karena esoknya harus kembali ke Jogja.(+) 

No comments:

Post a Comment

Hoi An: Kota Tua Penuh Lentera

Perjalanan saya dan istri ke Hoi An dimulai dari stasiun kereta api Hue pada 20 Juni 2024 menuju stasiun Da Nang dan dari Da Nang lanjut nai...