Pulau Bangka sangat terkenal dengan obyek wisata pantainya, demikian pula dengan Belitung. Pada bulan Maret 2017 saya mendapat tugas di Belitung selama 5 hari dan memiliki waktu di sela pekerjaan untuk mengunjungi obyek wisata yang ada. Pantai pertama yang saya datangi adalah pantai Tanjung Tinggi yang digunakan untuk syuting film Laskar Pelangi. Kebetulan jarak penginapan dan pantai ini tidak terlalu jauh. Saya datang pada sore hari dan langsung mengobservasi pantai dengan pasir putih dan bebatuan besar di pinggir-pinggirnya. Tidak lupa saya juga pergi ke spot tempat syuting film yang terawat baik di pinggir pantai itu. Tumpukan batu besar serta pemandangn lautan luas sungguh meyegarkan mata dan pikiran. Di pantai ini selain menyajikan pemandangan indah juga terdapat wahana air. Selain itu, banyak warung makan berjejeran di sekitar pantai. Secara keseluruhan pantai ini sangat menarik dan wajib dikunjungi. Hari berikutnya saya gunakan waktu setengah hari untuk menjelajahi pantai dan obyek wisata laut dengan menyewa perahu. Spot tempat menyewa perahu ada di Pantai Tanjung Kelayang yang merupakan kawasan ekonomi khusus. Pantai ini sangat luas, area pasir putih yang memanjang serta banyak perahu berjejer menunggu wisatawan.
Dengan menyewa perahu kita diantar berkeliling dengan tujuan pulau-pulau di sekitar Tanjung Kelayang. Perahu pertama kali berhenti di dekat batu yang berbentuk seperti kepala burung. Setelah beberapa saat menuju ke pulau kecil dengan tebaran batu-batu besar dan tinggi. Di sini pengunjung diperbolehkan turun dan melihat-lihat tatanan batu dan air laut yang jernih. Setelah beberapa saat, perahu menuju ke Pulau Pasir, sebuah daratan berpasir putih yang sangat kecil. Daratan ini terbentuk hanya jika laut sedang surut. Tidak beberapa lama, perahu kembali berlayar dan menuju Pulau Lengkuas. Pulau ini cukup besar dan terdapat menara mercusuar, beberapa rumah penjaga dan warung. Di sekitar pulau ini banyak pengunjung melakukan snorkeling. Sementara untuk naik ke puncak mercusuar dikenakan biaya 5000 Rupiah. Dari atas menara yang cukup tinggi pandangan bisa diarahkan ke laut luas atau tatanan batu yang artistik di sekitar pulau, serta perahu-perahu yang berlayar. Karena waktu yang tidak memungkinkan untuk berlama-lama beberapa spot dilewatui dan nahkoda kembali mengantar ke Tanjung Kelayang. Sesampai di penginapan, saya mencari warung makan ikan laut dan memesan ikan Ilek bakar yang menurut penduduk lokal merupakan ikan terenak. Memang enak. Ikan Ilek dagingnya tebal, hampir tak berduri, dan rasanya nikmat.
Pada saat menjelang kembali pulang setelah tugas selesai, ada beberapa lokasi wisata yang saya kunjungi. Yang pertama adalah Bukit Berahu Resort. Resort ini berada di atas bukit namun memiliki beberapa rumah sewa di bawahnya dan langsung berhadapan dengan pantai sehingga bagaikan memliki pantai privat. Dari bukit ini perjalanan dilanjutkan ke kota Tanjung Pandan dan melawati Pantai Tanjung Pendam, kawasan wisata pantai yang ada di pusat kota. Di dekat pantai terdapat kedai kopi Kong Djie yang sangat terkenal, sayang untuk dilewatkan. Di kedai ini kita bisa membeli dan minum kopi atau coklat yang sangat nikmat. Tidak jauh dari kedai ini, kita bisa menemukan warung mie Belitung yang sangat terkenal yaitu Mie Belitung Atep. Mie yang disajikan sangat enak dan porsinya cukup. Dari warung mie sebelum ke bandara saya mampir ke Rumah Adat Belitung dan Danau Kaolin, danau yang muncul akibat kegiatan pengerukan tanah di pertambangan. Sebenarnya masih banyak lokasi wisata di Belitung, namun waktu tidak mengijinkan. Mungkin lain waktu.
Info: saya datang pada bulan Maret di mana kondisi laut dan pantai kurang bersih. Banyak rumput laut kering berserakan di sepanjang pantai. Menurut penduduk setempat, laut dan pantai akan kembali bersih sebulan setelahnya. Jadi carilah info kapan waktu terbaik untuk berkunjung ke Belitung.
Dengan menyewa perahu kita diantar berkeliling dengan tujuan pulau-pulau di sekitar Tanjung Kelayang. Perahu pertama kali berhenti di dekat batu yang berbentuk seperti kepala burung. Setelah beberapa saat menuju ke pulau kecil dengan tebaran batu-batu besar dan tinggi. Di sini pengunjung diperbolehkan turun dan melihat-lihat tatanan batu dan air laut yang jernih. Setelah beberapa saat, perahu menuju ke Pulau Pasir, sebuah daratan berpasir putih yang sangat kecil. Daratan ini terbentuk hanya jika laut sedang surut. Tidak beberapa lama, perahu kembali berlayar dan menuju Pulau Lengkuas. Pulau ini cukup besar dan terdapat menara mercusuar, beberapa rumah penjaga dan warung. Di sekitar pulau ini banyak pengunjung melakukan snorkeling. Sementara untuk naik ke puncak mercusuar dikenakan biaya 5000 Rupiah. Dari atas menara yang cukup tinggi pandangan bisa diarahkan ke laut luas atau tatanan batu yang artistik di sekitar pulau, serta perahu-perahu yang berlayar. Karena waktu yang tidak memungkinkan untuk berlama-lama beberapa spot dilewatui dan nahkoda kembali mengantar ke Tanjung Kelayang. Sesampai di penginapan, saya mencari warung makan ikan laut dan memesan ikan Ilek bakar yang menurut penduduk lokal merupakan ikan terenak. Memang enak. Ikan Ilek dagingnya tebal, hampir tak berduri, dan rasanya nikmat.
Pada saat menjelang kembali pulang setelah tugas selesai, ada beberapa lokasi wisata yang saya kunjungi. Yang pertama adalah Bukit Berahu Resort. Resort ini berada di atas bukit namun memiliki beberapa rumah sewa di bawahnya dan langsung berhadapan dengan pantai sehingga bagaikan memliki pantai privat. Dari bukit ini perjalanan dilanjutkan ke kota Tanjung Pandan dan melawati Pantai Tanjung Pendam, kawasan wisata pantai yang ada di pusat kota. Di dekat pantai terdapat kedai kopi Kong Djie yang sangat terkenal, sayang untuk dilewatkan. Di kedai ini kita bisa membeli dan minum kopi atau coklat yang sangat nikmat. Tidak jauh dari kedai ini, kita bisa menemukan warung mie Belitung yang sangat terkenal yaitu Mie Belitung Atep. Mie yang disajikan sangat enak dan porsinya cukup. Dari warung mie sebelum ke bandara saya mampir ke Rumah Adat Belitung dan Danau Kaolin, danau yang muncul akibat kegiatan pengerukan tanah di pertambangan. Sebenarnya masih banyak lokasi wisata di Belitung, namun waktu tidak mengijinkan. Mungkin lain waktu.
Info: saya datang pada bulan Maret di mana kondisi laut dan pantai kurang bersih. Banyak rumput laut kering berserakan di sepanjang pantai. Menurut penduduk setempat, laut dan pantai akan kembali bersih sebulan setelahnya. Jadi carilah info kapan waktu terbaik untuk berkunjung ke Belitung.
No comments:
Post a Comment