25.9.17

Pantai dan Wisata Lain di Bangka

Pulau Bangka sangat terkenal dengan destinasi wisata pantainya. Saya dan istri berkunjung ke pulau ini pada 14-16 April 2017. Begitu mendarat di Bandar Udara Depati Amir, kami sudah dijemput sopir yang siap mengantarkan kami ke Sungai Liat. Ya, tujuan kami memang Sungai Liat, bukan kota Pangkal Pinang karena menurut beberapa situs, terdapat banyak pantai indah di Sungai Liat. Sebelumnya kami mampir untuk makan siang di Resto Seafood Mr. Adox yang sangat terkenal. Di sini kami memesan sop ikan lempah kuning yang rasanya sangat enak. Setelah perut terisi perjalanan berlanjut. Sebelum sampai ke kota Sungai Liat, kami mampir di Puri Tri Agung sebuah wihara yang sangat besar. Bangunan peribadatan ini didirikan di atas bukit yang menghadap ke pantai. Sungguh sebuah pemandangan indah. Jalan menuju ke puri ini pun sangat indah. Sepanjang jalan di kanan dan kiri terdapat jajaran pohon, sabana, dan danau-danau kecil bekas tambang yang membuat kita serasa sedang berada di luar negeri. Sungguh elok. Terlebih ketika pada akhirnya sampai di jalan depan puri, kita langsung bisa memandang lautan lepas.


Tidak sabar kami langsung menuju ke puri. Dari atas bukit di halaman puri ini, mata kami arahkan untuk memandang lautan dan batu-batu besar berjajar yang ada di bibir pantai. Angin semilir membawa suasana damai. Berikutnya kami mengeksplorasi halaman dan bangunan puri. Di halaman dekat tangga masuk terdapat patung Buddha, sementara di sisi lain patung Dewi Kwan Im. Gedung utama memiliki eksterior bagus dengan ukiran naga di sana-sini. Setelah puas menjelajahi puri, kami melanjutkan perjalanan. Setelah jalan menuruni lokasi puri tidak begitu lama kami sampai di Pantai Tikus Emas yang masih satu deret dengan Pantai Tanjung Pesona. Pantai Tikus Emas merupakan area wisata keluarga karena selain menyajikan pantai dengan hamparan pasir luas tanpa bebatuan, di lokasi ini juga disediakan taman dan wahana bermain. Pada saat kami datang, pembangunan masih banyak di lakukan untuk memperindah pantai ini. Di penghujung kiri Pantai Tikus adalah Pantai Tangjung Pesona yang masuk ke dalam Tanjung Pesona Resort. Pantai inik khas pantai di Bangka dan Belitung yang memiliki bebatuan besar di pinggirnya. Kami tidak terlalu lama di lokasi ini, karena harus segera menuju ke hotel untuk check in. Kami menginap di Puri Ansell yang berkonsep resort dan berada di pinggir pantai Batavia Banka. Kamar sangat luas dan nyaman, namun jauh dari keramaian dan toko. Pantainya bersih, berpasir besar, namun tidak banyak ombak.

Di sebelah kiri, kurang lebih 200 meter terdapat lokasi wisata terpadu yaitu Pantai Tongaci yang menyediakan wahana air berupa perahu dan olah raga air serta kolam penangkaran kura-kura. Di sebelah pantai masih satu lokasi terdapat De Locomotief, sebuah area khusus yang menyajikan beragam atraksi seperti ruang pamer, instalasi patung terkota, perpustakaan, kafe, restoran, dan beberapa ikon menarik lain yang dipajang. De Locomotief merupakan wisata kekinian yang instagenic, cocok bagi para penggemar swafoto. Saya dan istri menjelajahi area ini pada pagi hari sehingga belum dikenakan biaya masuk. Namun beberapa atraksi masih dalam kondisi tutup. Setelah puas menjelajah dan mengambil beberapa gambar kami kembali ke hotel.

Hari itu, kami berencana menuju 2 pantai yaitu Pantai Matras dan Parai Tenggiri. Sebenarnya ada beberapa pantai di antaranya, namun karena karakter pantai hampir sama,maka hanya 2 pantai itulah yang kami hendak kunjungi. Perjalanan tidak terlalu jauh, kira-kira 20 menit. Pantai Matras merupakan pantai rakyat dengan pasir putih lembut terhampar luas. Di sebelah kanan terdapat pertemuan laut dan sungai serta bukit berbatu. Senang sekali mengeksplorasi pantai ini. Pada akhir pekan, banyak sekali orang datang ke pantai ini, karena selain mereka bisa bermain air laut juga bisa mandi di sungai kecil yang cukup jernih. Di pantai ini juga terdapat jajaran warung serta resto. Meski laut nampaknya tenang namun kadang-kadang ombak besar datang tiba-tiba. Oleh karena itu kewaspadaan perlu di jaga selama di pantai ini.

Berikutnya kami menuju Pantai Parai Tenggiri yang dalam perjalanan telah kami lewati. Kami memang mengambil tujuan terjauh dahulu. Pantai Parai Tenggiri bersebelahan dengan Pantai Marina dan kesemuanya masuk ke dalam area resort. Pengunjung dikenai tiket untuk masuk ke area pantai. Kami pertama kali masuk ke area Pantai Marina. Pantai ini berpasir putih dan berbatu serta menyediakan dermaga menjorok ke laut. Laut begitu tenang di pantai ini. Tak lama kemudian kami jalan ke Parai Tenggiri dan wow, sungguh pemandangan menakjubkan. Pantai luas dengan batu-batu besar, pasir putih dan terdapat pulau kecil yang terhubung jembatan. Di sini juga disediakan banana boat. Kami mengobservasi setiap sisi pantai ini dan berakhir dengan duduk berlama-lama di atas bebatuan besar dan tinggi di pulau kecil tersebut. Setelah puas kami kembali ke mobil yang hendak mengantar kami ke Pangkal Pinang di mana malam itu kami menginap di sana. Di tengah perjalanan kami berhenti di warung makan dekat dengan kompleks perumahan di area Pantai Batavia Banka. Kami memesan ikan akar seperti malam sebelumnya. Kami tidak tahu ikan apa tapi yang jelas dagingnya tebal dan rasanya enak sekali. Selesai makan kami menuju kota dan menginap di Menumbing Heritage Hotel. Sebuah hotel bersejarah yang indah dan nyaman. Mungkin jika kembali ke Pangkal Pinang, kami akan menginap lagi di hotel ini. (**)

No comments:

Post a Comment

Hoi An: Kota Tua Penuh Lentera

Perjalanan saya dan istri ke Hoi An dimulai dari stasiun kereta api Hue pada 20 Juni 2024 menuju stasiun Da Nang dan dari Da Nang lanjut nai...