Pada pertengahan Oktober sampai dengan awal Desember 2003 saya mendapat tugas untuk mengikuti kursus singkat teater di Universiteit Der Kunste Berlin. Saya dan teman mendarat di bandara Frankfurt dan melanjutkan perjalanan dengan kereta api menuju Berlin Zoo Hauptbahnhof. Kami dijemput pihak KBRI untuk kemudian diberi pengarahan karena memang program ini dirancang oleh pihak Atase Pendidikan dengan Jurusan Teater di UDK. Setelah beberapa waktu kami diantar ke penginapan. Pertamakali menginap di hostel untuk pemuda atau Jugendgastehaus. Tinggal di sini hanya semalam. Keesokan hari dan seterusnya kami tinggal di rumah sewa di Perlebergerstrasse, lokasinya lumayan ramai dan tidak jauh dari kebutuhan sehari-hari. Selama tinggal di Berlin, di luar waktu kursus saya gunakan untuk berjalan-jalan ke beberapa lokasi yang ikonik atau menjadi landmark. Yang menarik perhatian saya adalah memorial dinding Berlin yang dulu memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur. Lokasi ini berada di area Postdammer Platz, sebuah public square dan persimpangan jalan yang ada di pusat kota. Area ini terlihat modern dan di sini terdapat Sony Center, kompleks bangunan baru yang disponsori oleh Sony. Banyak sekali orang berlalu-lalang atau nongkrong di sekitaran, karena selain persimpangan juga banyak berderet toko di kompleks bangunan metropolitan. Lokasi ini mudah dicapai dengan berbagai moda transportasi.
Setelah memahami lika-liku transportasi saya menuju ke lokasi yang sangat menarik minat yaitu Brandenburger Tor, sebuah gerbang kota dan merupakan monumen jaman neoklasik abad 18. Di belakang gerbang ini terdapat jalan yang sangat terkenal yaitu Unter den Linden. Jalanan yang menjadi favorit orang-orang untuk meluangkan waktu, cuci mata, atau sekedar bersantai di bawah pohon Linden yang banyak berjajar. Namun sering pula jalanan ini menjadi lokasi favorit untuk berunjuk rasa karea tidak jauh dari gerbang berdiri bangunan Reichstag atau gedung parlemen. Satu saat saya mengunjungi gedung parlemen ini dan dari lantai atas dapat melihat ke bawah (berbatas kaca) di mana para anggota dewan sedang rapat, sungguh satu peristwa yang menarik.
Selama di Berlin, banyak tempat atau gedung kesenian yang saya kunjungi di antaranya adalah Hacksecher Markt, Hackesen Hofe, Konrad Wolf Film University di Postdam-Babelsberg yang kebetulan saat itu sedang ada open house. Saya bisa masuk gratis dan sempat menyaksikan pertunjukan teater "Waiting for Godot". Beriktunya saya mengunjungi Berliner Dom yang merupakan gereja Protestan terbesar di Berlin. Alexander Platz sering saya datangi untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Di area ini juga terdapat tower untuk televisi yang ikonik dan Tugu Jam Dunia. Haus Der Kulturen Der Welt merupakan rumah budaya dunia yang sering menyelenggarakan pementasan atau pameran. Staatliche Museen merupakan museum etnologi yang juga sering digunakan untuk pagelaran. Saya juga pernah menyaksikan film dokumenter yang diputar di biosokop di Steinplatz. Saya sempat menyaksikan pementasan teater "Romeo und Juliet" di Theater Strahl, gedung teater khusus untuk remaja, menyaksikan pementasan tari di Tanz Fabrik, dan pertunjukan musik jazz di Werkstatt der Kulturen. Museum lain yang pernah saya kunjungi adalah Dahlem Dorf, Pergamonmuseum, Alte Nationalgalerie, dan Gemaldegalerie. Berlin memang sangat kaya dengan museum dan koleksi seni. Itulah Berlin. (**)
No comments:
Post a Comment