Selama di Dalat, saya dan istri mengambil tur 2 hari dan menykasikan 1 pertunjukan. Yang pertama adalah City Tour dan malamnya menyaksikan pertunjukan suku Lat. Hari kedua kami mengambil Lang Biang tour. Tiket tur kami dapatkan di Thesinh Tourist di Ho Chi Minh, sehari sebelum berangkat ke Dalat. Thesinh adalah salah satu agen tur terpercaya di Vietnam. Tujuan pertama tur kota kami pada tanggal 23 Desember 2015 adalah Bao Dai Summer Palace, sebuah istana musim panas kaisar terakhir Vietnam. Sebuah kompleks bangunan dan taman yang terletak di atas bukit. Sangat indah dan nyaman. Banyak peninggalan sang kaisar di istana ini. Di sini kita juga bisa mencoba mengenakan pakaian tradisional Vietnam. Berikutnya kami mengunjungi Dalat Cathedral atau Katedral St. Nicholas. Sebuah katedral yang dibangun sekitar tahun 1931-32 oleh bangsa Perancis. Selain seni arsitektur, pemandangan di sekitar katedral terutama bagian belakang juga sangat indah. Tak begitu lama, dari katedral ini kami menuju ke Robin Hill yang disebut bukit tertinggi di Dalat. Dari atas bukit ini kita bisa menyaksikan hamparan kota Dalat dengan sangat jelas.
Perjalanan kami berikutnya menuju Datanla Falls, sebuah air terjun dan taman. Air terjun ini tidak terlalu indah sebenarnya namun cara menuju ke tempat ini dan sekembalinya dapat menggunakan kereta luncur. Namu saat itu saya dan istri memilih jalan kaki menuju air terjun, tapi kembalinya menggunakan kereta luncur. Dari Datanla perjalanan lanjut ke Valley of Love namun sebelum sampai mampir dulu di toko makanan asli produksi Dalat. Lembah cinta ini merupakan taman yang sangat-sangat luas. Segala macam bunga dan dekorasi berbentuk jantung hati bertebaran. Jauh ke dalam taman terdapat danau yang menyediakan berbagai macam atraksi air. Kami tidak jalan terlalu jauh karena waktu terbatas. Tur hari itu diakhiri dengan kunjungan ke Old Railway Station, sebuah stasiun kereta api tua yang dulu pernah aktif beroperasi namun sekarang hanya menyediakan rute khusus dalam waktu yang khusus pula. Bangunan luar stasiun ini sangat khas dan ikonik. Kita bisa menyaksikan lokomotif dan gerbong kuno di dalamnya.
Setelah makan malam, kami menuju ke perkampungan suku Lat dibawah pegunungan Lang Biang untuk menyaksikan pertunjukan. Perjalanan hanya sekitar 45 menit. Setiba kami di lokasi, seseorang membimbing kami untuk masuk kesebuah rumah. Melalui lorong di samping rumah kami diarahkan menuju ke ruang besar yang dikelilingi bangku dan tempat duduk bertingkat. Di tengah ruang terdapat tumpukan kayu untuk api unggun. Kami dipersilakan duduk sesuai dengan tempat yang telah dipesan oleh travel. Sambil menunggu pertunjukan dimulai kami diberi 2 tusuk satai. Beberapa saat kemudian pertunjukan dimulai dan mc menjelaskand dengan bahasa Inggris yang kami sangat tidak paham maksudnya. Ternyata suku Lat menyajikan nyanyian, tarian, games yang dirangkai menjadi satu sebagai maksud penyambutan, persembahan dan sekaligus persahabatan. Di tengah pertunjukan setiap kelompok penonton disajikan anggur/alkohol tradisional suku Lat. Semua penonton boleh meminum dan cara minumnya melalui sebuah sedotan. Minuman ini agak keras dan memang cocok jika dikombinasikan dengan satai. Pertunjukan berjalan seru dan penonton dipersilakan untuk bergabung dan bersenang-senang dalam permainan dan tarian. Seru sekali dan cukup memberi kesan.
Keesokan harinya kami mengikuti Lang Biang Tour. Tujuan pertama adalah perkebunan bunga Van Thanh. Istri saya sangat senang menyaksikan hamparan bunga bermekaran. Perkebunan cukup luas dan dipelihara dengan baik. Perjalanan berlanjut ke perkebunan kopi yang jaraknya lumayan jauh dan melewati perbukitan. Saya dan istri memesan kopi drip. Kami minum sambil memandangi hamparan kebun kopi dari ketinggian. Setelah cukup waktu, perjalanan berlanjut ke pabrik sutra. Di pabrik ini kita bisa melihat proses pembuatan kain sutra dan membeli souvenir baik berupa kain, gantungan kunci, dan kepompong ulat sutra. Tak lama kemudian kita perjalanan berlanjut ke Elephan Waterfall dan Linh An Pagoda yang berada berdekatan. Air terjuan gajah sangat alami dan kita harus menuruni tangga untuk melihat air terjun yang sangat deras ini dari bawah. Lingkungan yang alami tetap dipertahankan sehingga sangat menarik perhatian. Dari air terjun ini kita bisa jalan kaki menuju pagoda yang merupakan kompleks peribadatan Buddha. Banyak bangunan, konsep taman dan patung di kompleks ini dan patung yang menarik perhatian saya adalah Buddha Tertawa.
Dari pagoda kita kembali ke Dalat untuk makan siang di home base Thesinh. Dalam perjalanan pulang kita mampir sebentar ke peternakan jengkerik. Di dalam peternakan ini juga terdapat kebun binatang mini dan pabrik rumahan pembuatan alkohol. Setelah makan siang dan istirahat sebentar perjalanan berlanjut ke Lat Village atau perkampungan suku Lat. Kami masuk dari sisi lain kampung tempat menyaksikan pertunjukan sebelumnya. Di kampung ini kita diajak keliling untuk menyaksikan struktur rumah, jalan kampung, dan gereja yang ada di sana. Dari kampung ini, perjalanan lanjut ke Lang Biang Mountain. Sebuah bukit yang tinggi dan untuk menuju ke atasnya kita harus menggunakan Jip. Meski demikian banyak juga wisatawan lokal yang berjalan kaki. Dari atas bukit ini kita bisa menyaksikan kota Dalat dari kejauhan seperti halnya di Robin Hill. Tidak terlalu lama waktu yang disediakan untuk mengobservasi Lang Biang karena kami harus mengunjungi Domaine de Marie Church di kota. Gereja ini dibangun dengan perpaduan arsitektur Perancis dan Vietnam. Dan inilah tujuan terakhir tur kami. Menarik.
Info: banyak bus menuju Dalat dari Ho Chi Minh dan banyak pula tur komplit pergi-pulang termasuk hotel. Tips: tur ke Dalat lebih baik dipesan di Ho Chi Minh dalam bentuk paket karena jauh lebih murah.
Setelah makan malam, kami menuju ke perkampungan suku Lat dibawah pegunungan Lang Biang untuk menyaksikan pertunjukan. Perjalanan hanya sekitar 45 menit. Setiba kami di lokasi, seseorang membimbing kami untuk masuk kesebuah rumah. Melalui lorong di samping rumah kami diarahkan menuju ke ruang besar yang dikelilingi bangku dan tempat duduk bertingkat. Di tengah ruang terdapat tumpukan kayu untuk api unggun. Kami dipersilakan duduk sesuai dengan tempat yang telah dipesan oleh travel. Sambil menunggu pertunjukan dimulai kami diberi 2 tusuk satai. Beberapa saat kemudian pertunjukan dimulai dan mc menjelaskand dengan bahasa Inggris yang kami sangat tidak paham maksudnya. Ternyata suku Lat menyajikan nyanyian, tarian, games yang dirangkai menjadi satu sebagai maksud penyambutan, persembahan dan sekaligus persahabatan. Di tengah pertunjukan setiap kelompok penonton disajikan anggur/alkohol tradisional suku Lat. Semua penonton boleh meminum dan cara minumnya melalui sebuah sedotan. Minuman ini agak keras dan memang cocok jika dikombinasikan dengan satai. Pertunjukan berjalan seru dan penonton dipersilakan untuk bergabung dan bersenang-senang dalam permainan dan tarian. Seru sekali dan cukup memberi kesan.
Keesokan harinya kami mengikuti Lang Biang Tour. Tujuan pertama adalah perkebunan bunga Van Thanh. Istri saya sangat senang menyaksikan hamparan bunga bermekaran. Perkebunan cukup luas dan dipelihara dengan baik. Perjalanan berlanjut ke perkebunan kopi yang jaraknya lumayan jauh dan melewati perbukitan. Saya dan istri memesan kopi drip. Kami minum sambil memandangi hamparan kebun kopi dari ketinggian. Setelah cukup waktu, perjalanan berlanjut ke pabrik sutra. Di pabrik ini kita bisa melihat proses pembuatan kain sutra dan membeli souvenir baik berupa kain, gantungan kunci, dan kepompong ulat sutra. Tak lama kemudian kita perjalanan berlanjut ke Elephan Waterfall dan Linh An Pagoda yang berada berdekatan. Air terjuan gajah sangat alami dan kita harus menuruni tangga untuk melihat air terjun yang sangat deras ini dari bawah. Lingkungan yang alami tetap dipertahankan sehingga sangat menarik perhatian. Dari air terjun ini kita bisa jalan kaki menuju pagoda yang merupakan kompleks peribadatan Buddha. Banyak bangunan, konsep taman dan patung di kompleks ini dan patung yang menarik perhatian saya adalah Buddha Tertawa.
Dari pagoda kita kembali ke Dalat untuk makan siang di home base Thesinh. Dalam perjalanan pulang kita mampir sebentar ke peternakan jengkerik. Di dalam peternakan ini juga terdapat kebun binatang mini dan pabrik rumahan pembuatan alkohol. Setelah makan siang dan istirahat sebentar perjalanan berlanjut ke Lat Village atau perkampungan suku Lat. Kami masuk dari sisi lain kampung tempat menyaksikan pertunjukan sebelumnya. Di kampung ini kita diajak keliling untuk menyaksikan struktur rumah, jalan kampung, dan gereja yang ada di sana. Dari kampung ini, perjalanan lanjut ke Lang Biang Mountain. Sebuah bukit yang tinggi dan untuk menuju ke atasnya kita harus menggunakan Jip. Meski demikian banyak juga wisatawan lokal yang berjalan kaki. Dari atas bukit ini kita bisa menyaksikan kota Dalat dari kejauhan seperti halnya di Robin Hill. Tidak terlalu lama waktu yang disediakan untuk mengobservasi Lang Biang karena kami harus mengunjungi Domaine de Marie Church di kota. Gereja ini dibangun dengan perpaduan arsitektur Perancis dan Vietnam. Dan inilah tujuan terakhir tur kami. Menarik.
Info: banyak bus menuju Dalat dari Ho Chi Minh dan banyak pula tur komplit pergi-pulang termasuk hotel. Tips: tur ke Dalat lebih baik dipesan di Ho Chi Minh dalam bentuk paket karena jauh lebih murah.
No comments:
Post a Comment