28.9.17

Batu Malang: Petik Apel, Park, dan Museum

Batu Malang dewasa ini terkenal sebagai kota wisata yang tiada habisnya. Banyak lokasi baru baik itu alami maupun buatan. Saya dan istri bersama 4 keponakan mengunjungi Batu pada tanggal 25 sampai 27 Maret 2016. Berangkat pagi hari dari Jogja menggunakan KA Malioboro Ekspress. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 8 jam, kami tiba di kota Malang sore hari. Dari stasiun kami langsung menuju ke penginapan Armyn Luxury Guest House. Penginapan ini tidak terlalu jauh dari jalan dan berada di dalam kompleks perumahan sehingga suasananya tenang. Kamar yang tersedia juga lumayan bersih, termasuk sarapan dan harga terjangkau. Setelah mendapatkan kamar dan meletakkan barang, sore menjelang malam kami menuju ke Bakso Presiden yang sangat kondang itu. Kami menuju ke warung pusatnya yang terletak di pinggiran rel kereta api. Sampai di lokasi antrian sudah mengular dan kami harus sabar menunggu. Sebenarnya secara rasa tidaklah terlalu istimewa, akan tetapi sensasinya yang luar biasa. Banyak pilihan menu di sini, kita bisa memilih per paket ataupun bijian. Makan di warung ini tidak bisa berlama-lama karena antrian hampir tidak pernah habis. Karena itu, begitu selesai kami pergi dan malam itu langsung menuju ke Mall Olympic Garden (MOG). Bukan untuk belanja melainkan mengantarkan keponakan untuk sekedar bermain-main. Setelah cukup lama di mall ini, kami segera menuju ke hotel, beristirahat dan besiap untuk perjalanan esok hari ke Batu.


Pagi hari setelah sarapan, kami langsung meluncur menuju Batu. Perkiraan lama perjalanan adalah 1 jam. Karena kondisi jalan utama yang macet, sopir kami mengambil jalan melingkar. Agak sedikit jauh namun lebih lancar. Lokasi wisata pertama yang kami kunjungi adalah Petik Apel. Banyak lokasi untuk jenis wisata ini dan kami tidak ingat lagi di bagian mana tapi masih di sekitar Oro-oro Ombo. Setelah registrasi dan membayar, kami dipersilakan masuk untuk memetik dan memakan apel sepuasnya. Kami semua merasa sangat senang. Selain makan apel secukupnya, kami pun memetik untuk dibawa pulang. Setelah cukup puas, kami berjalan menuju pintu ke luar yang beberap langkah di hadapannya telah tersedia tempat penimbangan hasil petik apel. Setelah kami timbang dan bayar, kami menuju ke lokasi wisata lainnya.

Sopir mengantarkan kami menuju ke Jatim Park 1. Taman wisata ini memiliki area yang sangat luas dan di bagi ke dalam beberapa zona. Sebelumnya kami masuk dulu ke Museum Tubuh yang masih berada dalam satu area. Musuem edukasi ini memiliki beberapa lantai dan setiap lantai terbagi ke dalam ruang-ruang yang menjelaskan mulai dari bagian mulut manusia, lambung, pembuluh darah, tulang sendi, dan bagian khusus candevar yang menampilkan spesimen tubuh manusia asli yang diawetkan. Zona candevar khusus untuk pengunjung di atas 18 tahun. Kami tidak terlalu lama dan tidak bisa mengoservasi seluruh zona karena keponakan saya yang kecil takut berada di ruang gelap.

Sekeluar dari Museum Tubuh kami langsung menuju Jatim Park 1. Begitu masuk, kami langsung diarahkan ke taman etnik yang berisi replika ragam budaya Indonesia. Setelah itu masuk ke zona edukasi berupa zona kimia, bilogi, fisika, pengetahuan, serta taman buah dan sayur. Di penghujung zona ini terdapat wahana permainan anak-anak berupa convoy boat. Kami beristirahat sebentar sambil menunggu anak-anak berkeliling dengan boat. Di sini kami bertemu dengan salah satu keponakan yang kebetulan sedang berada di Malang. Bersama, kami kemudian menuju ke zona sejarah Nusantara trus berlanjut ke Galeri Pos, Binatang Mitologi, dan adegan Pra Sejarah. Selesai dengan taman budaya kami langsung ke taman bermain yang menyediakan banyak sekali pilihan permainan mulai dari permainan air, mobil, kereta, hingga coaster. Kami mencoba beberapa saja karena waktu tidak mencukupi. Pintu keluar taman ini diarahkan ke pasar yang menyediakan berbagai aneka dagangan mulai souvenir, bunga, buah, dan hewan.

Dari lokasi ini kami kemudian menuju ke Museum Angkut, sebuah taman berkonsep yang menampilkan berbagai macam moda transportasi. Museum ini sangat luas dan bagus. Penataannya disesuaikan dengan konsep mulai dari jenis-jenis transportasi hingga lingkungan atau kota di mana transportasi tersebut berada. Ada lokasi Pecinan, Batavia, America, Eropa, Buckingham Palace, Las Vegas, dan Hollywood. Kendaraan yang dipamerkan di sini ada yang berbentuk miniatur namun sebagian besar asli. Sangat menarik menjelajah di museum ini. Kita terasa dibawa ke nuansa sesuai konsep yang dihadirkan. Keluar dari museum kita langsung disambut Pasar Apung, Museum DeTopeng, dan Art Corner. Kami sangat puas berada di museum ini. Selepas museum ini dan sebelum kembali ke kota Malang, kami mampir untuk jalan-jalan di Alung-Alun Batu. Alun-alun ini sudah ditata sedemikian rupa dan berbentuk taman wisata keluarga. Terdapat berbagai permainan anak gratis dan taman di sana-sini. Di salah satu sudut terdapat bianglala yang sangat besar. Namun, kami tidak jadi naik karena antriannya panjang. Ketika malam menjelang, kami kembali menuju ke hotel untuk beristirahat karena keesokan paginya harus berkereta ke Jogja. Batu Malang adalah kota administratip di ketinggian yang menyediakan banyak sekali pilihan wisata, sangat tidak rugi mengunjungi kota ini. (**)

No comments:

Post a Comment

Tegal, Semarang, Solo, dan Tahun Baru

  Liburan akhir tahun 2023, kami lalui dengan melakukan perjalanan kereta api dari Jogja menuju Tegal lanjut Semarang terus ke Solo dan kemb...