21.1.17

Kota Pusaka George Town Penang

Inilah perjalanan pertama saya yang semuanya saya rencanakan sendirian. Kebetulan pada saat itu saya sudah bisa melakukan pembelian tiket penerbangan secara online. Persiapan sangat singkat sehingga saya hanya merencanakan perjalanan selama 4 hari dengan tujuan Penang (Pulau Pinang). Rute penerbangan saya adalah Jogja-Jakarta-Penang-Jakarta-Jogja (tanggal 5 sampai dengan 8 April 2012) dengan menggunakan AirAsia yang kebetulan pada saat itu ada promo. Semua informasi perjalanan saya cari di internet dan mencoba untuk tidak menggunakan jasa tour travel selama berada di Penang. Dari Jogja saya terbang ke Jakarta dan menginap semalam karena pesawat Jakarta-Penang baru berangkat keesokan harinya. Sampai di Penang pada tanggal 6 April jam 9 pagi. Sesuai informasi saya langsung naik Bus Rapid Penang menuju terminal pusat kota Komtar yang juga merupakan ikon Penang. Dari Komtar saya jalan kaki menuju hotel yang jaraknya tidak terlalu jauh yaitu di Lebuh Muntri bedasar petunjuk peta yang saya dapatkan gratis di Bandara. Hari itu saya gunakan untuk jalan-jalan di sekitar George Town, kawasan heritage yang berada di bawah pengawasan Unesco. Banyak lokasi wisata di George Town dan umumnya adalah arsitektur bangunan tua termasuk rumah ibadah berbagai agama. Hari pertama saya tidak banyak melakukan perjalanan karena sore harinya ada pertemuan dengan kolega dan menyaksikan pertunjukan teater di Penang (daratan). 


Pada hari kedua saya pergi ke Keh Lok Sie Temple tempat beribadah umat Buddha. Lokasinya ada di atas bukit dan desain bangunannya sangat indah. Saya pergi dengan menggunakan taksi yang dikontak oleh pihak penginapan. Saya banyak habiskan waktu di kuil ini. Setelah puas saya kembali ke George Town dan mulai menelusuri jalan-jalan yang belum sempat saya kunjungi. Banyak lokasi yang ditawarkan sebagai tempat kunjungan wisata di area ini, di antaranya adalah Esplanade atau Padang Kota Lama, Fort Cornwallis, Masjid Kapitan Keling, Gereja St. George, Litlle India, Kuan Yin Temple dan masih banyak lagi. Semua dapat kita jelajahi dengan berjalan kaki atau menyewa sepeda atau becak. Pada hari kedua ini semua area George Town saya jelajahi dengan berjalan kaki. Namun saya tidak menghabiskan waktu sampai malam karena mesti beristirahat dan keesokan harinya harus terbang dan kembali ke Jogja.

Banyak tersedia penginapan murah di area George Town. Tersedia pula penyewaan sepeda dan sepeda motor. Area ini sangat tepat bagi orang yang menyukai lanskap kota tua dengan arsitektur unik. Tips: sediakan waktu untuk meminta informasi pada penjaga penginapan tentang lokasi-lokasi yang menarik dikunjungi serta transportasi terbaik dan perkiraan harganya. Jangan malu bertanya dan jangan lupa untuk menawar ketika membeli oleh-oleh.

Catatan tambahan: Saya kembali ke Penang padan tanggal 16-17 Desember 2016 dan pada saat ini saya berkesempatan mengunjungi Bukit Bendera-Penang Hill dan naik kereta api menuju dan dari puncak bukit. Di atas bukit kita bisa melayangkan pandang ke seluruh pelosok Penang, menarik. Pada perjalanan berikutnya Agustus 2017, saya berkesempatan menjelajah area pantai Batu Ferringhi  dan Teluk Bahang meski hanya sebentar dan sempat menyaksikan sunset. Sebuah deretan pantai yang indah namun sayang di Batu Ferringhi terlalu banyak hotel dan bangunan sehingga menutupi permukaan pantai dari jalan.

No comments:

Post a Comment

Hoi An: Kota Tua Penuh Lentera

Perjalanan saya dan istri ke Hoi An dimulai dari stasiun kereta api Hue pada 20 Juni 2024 menuju stasiun Da Nang dan dari Da Nang lanjut nai...